BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL/ LATAR BELAKANG
Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas untuk
melakukan perubahan tingkah laku terjadi karena adanya usaha individu yang
bersangkutan baik yang mencakup ranah-ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik
(Blook, 1974).
Taman
kanak-kanak membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan untuk pertumbuhannya dan perkembangan selanjutnya.
(Papilo
dkk,2004) mengatakan kebutuhan perkembangan dasar tertentu harus dipenuhi dan
tugas-tugas perkembangan tertentu harus dikuasai setiap periode untuk
terjadinya perkembangan yang normal.
Peter
kline dalam Gordond (1909; 22) mengatakan belajar akan efektif jika dilakukan
dalam suasana menyenangkan. Fungsi pendidikan di Taman kanak-kanak adalah
sebagai fungsi adaptasi ,fungsi pengembangan dan fungsi bermain ( Bernard Van
Lee Foundation, 2002 : 13-15)
Berdasarkan
degan fungsi pengembangan, peranan pendidikan anak usia prasekolah adalah dalam
rangka mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsure potensi
yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat
menumbuh kembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga
menjadi potensi yang bermanfaa bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.
Untuk mencapai
tujuan di atas di taman kanak-kanak menganut prinsip bermain sambil bermain ini
akan membuat anak terlibat dalam satu aktivitas langsung yang bersifat
menyenangkan. Melalui aktifitas bermain
berbagai pekerjaan dapat diwujudkan oleh anak karena bermain merupakan suatu
kebutuhan bagi diri anak pad ataman kanak-kanak.
Para pakar pendidikan telah banyak meneliti
pentingnya pembelajaran melalui kegiatan bermain seperti yang telah di
kemukakan oleh Montessori dalam Zulkifli (1086 : 40 ) bahwa permainan merupakan
latihan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan kehidupan masa
dating, latihan-latihan itu berupa fungsi motorik kasar dan halus yang
menimbulkanrasa senang dalam suasana bermain yang membantu dan mendorong
timbulnya kekuatan bathin bagi diri anak. Menurut Patmonodewo (1995 : 112)
menyatakan pengembangan aktifitas bermain merupakan jalan untuk mengungkapkan
hasil pemekaran, perasaan serta cara mereka menjelajahi dunia lingkungannya,
bermain akan membentuk anak dalam menjalin hubungan sosial antar anak.
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan betapa pentingnya permainan dalam
pembelajaran, ketika bermain akan terjadi ransangan yang menyenangkan yang membuat anak mampu memahami
konsep-konsep dan pengertian alamiah dan memberikan kesempatan pada anak untuk
memanipulasi, mengulang-ulang bereksplorasi, mempraktekan dan mendapatkan
bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terkira banyaknya.
Lingkungan pendidikan
usia Taman kanak-kanak mentransferkan keadaan lingkungan, keluarga dalam bentuk
sekolah, sifat-sifat informal dalam bentuk permainan dirumah di kemas oleh guru
TK menjadi metode dalam melakukan pendidikan di Taman kanak-kanak dengan tujuan
agar anak siap untuk masuk kesekolah dasar.
B.
TUJUAN
PENGEMBANGAN KTSP
Tujuan
pengembangan KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) untuk memberikan acuan
kepada sekolah, guru dan tenaga pendidik lainyan yang ada di sekolah dalam
mengembangkan program-program yang dilaksanakan.
Verivikasi
dari satuan pendidikan harus memiliki variasi sesuai dengan kebutuhan dalam
satuan pendidikan yang mana pelayanan terhadap peserta didik harus memiliki
pemerataan dan keadilan, yang mana tidak pernah membedakan status peserta didik.
Di
samping itu KTSP disusun antara lain memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar
untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Belajar
untuk memahami dan dan menghayati
3. Belajar
untuk mampu berbuat dan melaklsanakan secara efektif
4. Belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
5. Belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar mengajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
6. Belajar
untuk mengetahui pendidikan dalam era globalisasi.
Dalam
pengembangan KTSP juga kita mengacu pada prinsip-prinsip yang akan mendukung
kurikulum tersebut :
a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta
lingkungannya. Kurikulum di kembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi serta untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Esa,berakhlak mulia, sehat,
berilmu,cakap, kreatif dan mandiri menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
peserta didik di sesuaikan dengan potensi,perkembangan, kebutuhan dan
kompetensi peserta didik serta tuntutan lingkungan.Memiliki posisi serta hal
ini di maksudkan pendidikan berpusat pada pesrta didik.
b.
Beragam
dan Terpadu
Kurikulum
dapat dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
derkriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial dan ekonomi serta jender.Kurikulum meliputi subtansi komponen muatan
muatan waj9ib kurikulum,muatan local dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna serta tepat
atau substansi.
c.
Tanggap
Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan senii
yang berkembang secara dinamis. Oleh sebab itu semangat isi dan muatan
kurikulum memberikan pengalaman peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d.
Relevan
Dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan
kurikulum dikembangkan dengan me,ibatkan pemangku kepentingan (stakeholder)
untuk menjadi relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan.
Substansi
kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran (bidang pengembangan) yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum
diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlansung sepanjang hayat.Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsure-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
g. Seimbang Antara Kepentingan
Nasional Dengan Kepentingan Daerah.
Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling isi mengisi dan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indinesia.
h. Pengertian Istilah
1.
Kurikulum
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkatan satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkatan satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
3.
Silabus
Silabus adalah rencana
pembelajaran suatu kelompok mata pelajaran (bidang pengembangan) tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi dan silabus.
4.
Rencana
Pelaksanaan pembelajaran.
Perencanaan proses
pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
C.
PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN
Dalam
melaksnakan pembelajran di TK perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1.
Bermain
Sambil Belajar dan Belajar Seraya Bermain
Dunia anak-anak adalah
dunia bermain.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan
kemampuan sesuai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulu8m. Melalui bermain
anak memperolah dan memproses informasi belajar hal-hal baru dan melatih
melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak
dimulai dari bermain sambil belajar (unsure bermain ). Permainan yang digunakan
di TK adalah permainan yang meransang kretivitas anak dan menyenangkan.
2.
Pembelajaran
Berorientasi pada Perkembangan Anak
Anak TK memiliki
karakteristik perkembangan fisik dan psikologis yang khas. Oleh karena itu,
guru harus mampu mengembangkan pembelajara yang sesuai dengan karakteristik
anak.
3.
Pembelajaran
Beoriantasi Pada Kebutuhan Anak
Pembelajaran di TK
hendaknya berorientasi pada kebutuhan anak. Anak membutuhkan stimulasiuntuk
membantu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis secara optimal. Oleh sebab
itu, pembelajarandi TK dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4.
Pembelajaran
Berpusat Pada Anak
Pembelajaran
di TK hendaknya menempatkan anak sebagai subjek pendidikan. Oleh karena itu,
semua kegiatan pembelajaran diarahkan atau berpusat pada anak. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada anak, anak diberi kesempatan untuk menentukan
pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melekukan atau mengalami sendiri,guru
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
5.
Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Tematik
Pembelajaran di TK menggunakan
pendekatan tematik. Tema sebagai sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai
konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh,
memperkaya perbendaharaan kata anak, dan menjadikan pembelajaran lebih
bermakna.Tema dipilih berdasarkanprinsip pendekatan,kesederhanaan,kemenarikan
dan keinsidentalan.Apabila guru mengalami kesulitan dalam menghubungkan
indicator dengan tema, maka yang diutamakan adalah indicator yang dicapai,
bukan tema.
6.
Kegiatan
pembelajaran yang PAKEM (Pembelajarn Aktif, Kreatif, Efektif,dan Menyenangkan)
Pembelajaran di TK
hendaknya aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru
hendaknya mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik, yang membangkitkan
rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis, kreatif, dalam
suasana yang menyenangkan.
7.
Pembelajaran
Mengembangkan Kecakapan Hidup
Pembelajaran diarahkan
untuk mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan
secara terpadu, baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar.
Misalnya : mengosok gigi, kecakapan memotong buah,membuang sampah di tempatnya,
membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk kelansunggan hidup
anak.
8.
Pembelajaran
Didukung oleh Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan pembelajaran
harus diciptakans edemikian rupa agar menarik dan menyenangkan anak. Lingkungan
TK ditata dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman anak dalam bermain.
Penataan ruangan kelas disusuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain agar
dapat berinteraksi secara optimal dengan guru dan anak lain. Pembelajaran
hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya.
9.
Pembelajaran
yang Demokratis
Pembelajaran yang
demokratis memungkinkan terjadinya interaksi yang optimal antara guru dengan
anak didik dan antara antara dengan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Guru dan anak-anak sama-sama berkepentingan untuk menciptakan suasana belajar
yang akomodatif dan terbuka. Anak menjadi subjek pembelajaran.Oleh sebab itu,
guru hendaknya selalu member kesempatan kepada anak untuk aktif memberikan
reaksi, dan member tanggapan tampa merasa takut memberikan reaksi, dan member
tanggapan tampa merasa takut.
10. Pembelajaran yang Bermakna
Pembelajaran yang
bermakna merupakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan membawa pengaruh
perubahan terhadap tingkah laku anak didik dalam mencapai kompetensi atau
tujuan yang telah dirumuskan. Perubahan tingkah laku dimaksudkan berupa hasil
belajar yang mencakup ranah-ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, dimana
dengan keterlibatan anak didik secara aktif dalam proses pembelajaran,anak
didik menyedari dan merasakan adanya perubahan dalam dirinya,serta anak
memperoleh pengalaman baru yang bermanfaat bagi kehidupan .Sehubungan dengan
itu maka guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran hendaknya mampu
mengembangkan pola interksi antara berbagai pihak yang terlibat di dalamnya,.
Guru harus Pandai memotivasi anak didik sehingga secara mental anak didik
terbuka, kretif, responsive, dan interaktif dalam [proses pembelajaran.
D.
TUJUAN
PENDIDIKAN
1. Tujuan
Pendidikan Nasional
Mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuynya yaitu manusia yang beriman
dan bertakwaada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan dan keterampilan
kesejahteraan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
memiliki rasa tangguang jawab kebangsaan dan kemasyarakatan.
2. Tujuan
Pendidikan TK
Tujuan
pendidikan TK adalah membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik
fisik yang meliputi moral, nilai-nilai agama, sosial emosional bahasa,
kognitif, fisik, motorik dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
3. Tujuan
Pendidikan TK AL HIDAYAH Padang
Kandih
a. Membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa berbudi lihur serta bertanggung jawab
b. Mewujudkan
pendidikan yang berkualitas melalui propesionalisme guru
c. Mengembangkan
semua kemampuan dasar yang ada pada diri anak sesuai dengan usia
perkembangannya
d. Mempersiapkan
peserta didik melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggio.
E.
VISI
MISI
Visi
Mewujudkan
anak didik yang berpendidikan baik siap ke sekolah dasar, serta bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Misi
-
Melaksanakan proses belajar mengajar
secara teratur
-
Mengembangkan seluruh kemampuan yang
dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya
-
Mengembangkan kemampuan anak didik
dengan alam sekitarnya
-
Mengamalkan peraturan disiplin pada anak
-
Mengadakan pembiasaan yang baik dalam
kegiatan sehari-hari sesuai dengan tuntutan di lingkungan masyarakat.
F.
DASAR
HUKUM
1. Undang-undang
no 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional
2. Peraturan
pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan
Pemerintah no 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan Penyelengaraan Pendidikan
4. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional no 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi
5. Peraturan
Menteri no 24 tahun2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22 dan 23
6. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional no 16 tahun 2007 tentang Standar kwalifikasi
Akademik dan Kompetensi guru
7. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional no 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permen no 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan PeraturanMenteri Pendidikan Nasinal no 22 da 23.
8. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional no 58 tahun 2009 tentang Stadar Pendidikan Anak
Usia Dini.
0 komentar:
Posting Komentar