Random

Jumat, 13 April 2012

Kurikulum TK Revisi KTSP (Bagian I)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    RASIONAL/ LATAR BELAKANG

 Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas untuk melakukan perubahan tingkah laku terjadi karena adanya usaha individu yang bersangkutan baik yang mencakup ranah-ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik (Blook, 1974).
Taman kanak-kanak membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhannya dan perkembangan selanjutnya.
(Papilo dkk,2004) mengatakan kebutuhan perkembangan dasar tertentu harus dipenuhi dan tugas-tugas perkembangan tertentu harus dikuasai setiap periode untuk terjadinya perkembangan yang normal.
Peter kline dalam Gordond (1909; 22) mengatakan belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Fungsi pendidikan di Taman kanak-kanak adalah sebagai fungsi adaptasi ,fungsi pengembangan dan fungsi bermain ( Bernard Van Lee Foundation, 2002 : 13-15)
Berdasarkan degan fungsi pengembangan, peranan pendidikan anak usia prasekolah adalah dalam rangka mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsure potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat menumbuh kembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaa bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.
Untuk mencapai tujuan di atas di taman kanak-kanak menganut prinsip bermain sambil bermain ini akan membuat anak terlibat dalam satu aktivitas langsung yang bersifat menyenangkan.  Melalui aktifitas bermain berbagai pekerjaan dapat diwujudkan oleh anak karena bermain merupakan suatu kebutuhan bagi diri anak pad ataman kanak-kanak.
Para  pakar pendidikan telah banyak meneliti pentingnya pembelajaran melalui kegiatan bermain seperti yang telah di kemukakan oleh Montessori dalam Zulkifli (1086 : 40 ) bahwa permainan merupakan latihan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan kehidupan masa dating, latihan-latihan itu berupa fungsi motorik kasar dan halus yang menimbulkanrasa senang dalam suasana bermain yang membantu dan mendorong timbulnya kekuatan bathin bagi diri anak. Menurut Patmonodewo (1995 : 112) menyatakan pengembangan aktifitas bermain merupakan jalan untuk mengungkapkan hasil pemekaran, perasaan serta cara mereka menjelajahi dunia lingkungannya, bermain akan membentuk anak dalam menjalin hubungan sosial antar anak.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan betapa pentingnya permainan dalam pembelajaran, ketika bermain akan terjadi ransangan  yang menyenangkan  yang membuat anak mampu memahami konsep-konsep dan pengertian alamiah dan memberikan kesempatan pada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang bereksplorasi, mempraktekan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terkira banyaknya.
Lingkungan pendidikan usia Taman kanak-kanak mentransferkan keadaan lingkungan, keluarga dalam bentuk sekolah, sifat-sifat informal dalam bentuk permainan dirumah di kemas oleh guru TK menjadi metode dalam melakukan pendidikan di Taman kanak-kanak dengan tujuan agar anak siap untuk masuk kesekolah dasar.

B.     TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
Tujuan pengembangan KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) untuk memberikan acuan kepada sekolah, guru dan tenaga pendidik lainyan yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang dilaksanakan.
Verivikasi dari satuan pendidikan harus memiliki variasi sesuai dengan kebutuhan dalam satuan pendidikan yang mana pelayanan terhadap peserta didik harus memiliki pemerataan dan keadilan, yang mana tidak pernah membedakan status peserta didik.
Di samping itu KTSP disusun antara lain memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Belajar untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Belajar untuk memahami dan dan menghayati
3.      Belajar untuk mampu berbuat dan melaklsanakan secara efektif
4.      Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
5.      Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar mengajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
6.      Belajar untuk mengetahui pendidikan dalam era globalisasi.
Dalam pengembangan KTSP juga kita mengacu pada prinsip-prinsip yang akan mendukung kurikulum tersebut :
a.       Berpusat Pada Potensi, Perkembangan,
 kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum di kembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi serta untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif dan mandiri menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan peserta didik di sesuaikan dengan potensi,perkembangan, kebutuhan dan kompetensi peserta didik serta tuntutan lingkungan.Memiliki posisi serta hal ini di maksudkan pendidikan berpusat pada pesrta didik.

b.      Beragam dan Terpadu
Kurikulum dapat dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan derkriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial dan ekonomi serta jender.Kurikulum meliputi subtansi komponen muatan muatan waj9ib kurikulum,muatan local dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna serta tepat atau substansi.
c.       Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan senii yang berkembang secara dinamis. Oleh sebab itu semangat isi dan muatan kurikulum memberikan pengalaman peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d.      Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dikembangkan dengan me,ibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjadi relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e.       Menyeluruh dan Berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran (bidang pengembangan) yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f.       Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlansung sepanjang hayat.Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g.      Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dengan Kepentingan Daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling isi mengisi dan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indinesia.


h.      Pengertian Istilah
1.      Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkatan satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkatan satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
3.      Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran suatu kelompok mata pelajaran (bidang pengembangan) tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi dan silabus.
4.      Rencana Pelaksanaan pembelajaran.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

C.    PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

Dalam melaksnakan pembelajran di TK perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Bermain Sambil Belajar dan Belajar Seraya Bermain

Dunia anak-anak adalah dunia bermain.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan sesuai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulu8m. Melalui bermain anak memperolah dan memproses informasi belajar hal-hal baru dan melatih melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak dimulai dari bermain sambil belajar (unsure bermain ). Permainan yang digunakan di TK adalah permainan yang meransang kretivitas anak dan menyenangkan.

2.      Pembelajaran Berorientasi pada Perkembangan Anak

Anak TK memiliki karakteristik perkembangan fisik dan psikologis yang khas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan pembelajara yang sesuai dengan karakteristik anak.
3.      Pembelajaran Beoriantasi Pada Kebutuhan Anak

Pembelajaran di TK hendaknya berorientasi pada kebutuhan anak. Anak membutuhkan stimulasiuntuk membantu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis secara optimal. Oleh sebab itu, pembelajarandi TK dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4.      Pembelajaran Berpusat Pada Anak
Pembelajaran di TK hendaknya menempatkan anak sebagai subjek pendidikan. Oleh karena itu, semua kegiatan pembelajaran diarahkan atau berpusat pada anak. Dalam pembelajaran yang berpusat pada anak, anak diberi kesempatan untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melekukan atau mengalami sendiri,guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
5.      Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik

Pembelajaran di TK menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan kata anak, dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna.Tema dipilih berdasarkanprinsip pendekatan,kesederhanaan,kemenarikan dan keinsidentalan.Apabila guru mengalami kesulitan dalam menghubungkan indicator dengan tema, maka yang diutamakan adalah indicator yang dicapai, bukan tema.

6.      Kegiatan pembelajaran yang PAKEM (Pembelajarn Aktif, Kreatif, Efektif,dan Menyenangkan)

Pembelajaran di TK hendaknya aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru hendaknya mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik, yang membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis, kreatif, dalam suasana yang menyenangkan.

7.      Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup

Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu, baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar. Misalnya : mengosok gigi, kecakapan memotong buah,membuang sampah di tempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk kelansunggan hidup anak.
8.      Pembelajaran Didukung oleh Lingkungan yang Kondusif

Lingkungan pembelajaran harus diciptakans edemikian rupa agar menarik dan menyenangkan anak. Lingkungan TK ditata dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman anak dalam bermain. Penataan ruangan kelas disusuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain agar dapat berinteraksi secara optimal dengan guru dan anak lain. Pembelajaran hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya.

9.      Pembelajaran yang Demokratis

Pembelajaran yang demokratis memungkinkan terjadinya interaksi yang optimal antara guru dengan anak didik dan antara antara dengan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dan anak-anak sama-sama berkepentingan untuk menciptakan suasana belajar yang akomodatif dan terbuka. Anak menjadi subjek pembelajaran.Oleh sebab itu, guru hendaknya selalu member kesempatan kepada anak untuk aktif memberikan reaksi, dan member tanggapan tampa merasa takut memberikan reaksi, dan member tanggapan tampa merasa takut.

10.  Pembelajaran yang Bermakna

Pembelajaran yang bermakna merupakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan membawa pengaruh perubahan terhadap tingkah laku anak didik dalam mencapai kompetensi atau tujuan yang telah dirumuskan. Perubahan tingkah laku dimaksudkan berupa hasil belajar yang mencakup ranah-ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, dimana dengan keterlibatan anak didik secara aktif dalam proses pembelajaran,anak didik menyedari dan merasakan adanya perubahan dalam dirinya,serta anak memperoleh pengalaman baru yang bermanfaat bagi kehidupan .Sehubungan dengan itu maka guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran hendaknya mampu mengembangkan pola interksi antara berbagai pihak yang terlibat di dalamnya,. Guru harus Pandai memotivasi anak didik sehingga secara mental anak didik terbuka, kretif, responsive, dan interaktif dalam [proses pembelajaran.
     
D.    TUJUAN PENDIDIKAN

1.      Tujuan Pendidikan Nasional
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuynya yaitu manusia yang beriman dan bertakwaada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan dan keterampilan kesejahteraan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tangguang jawab kebangsaan dan kemasyarakatan.

2.      Tujuan Pendidikan TK
Tujuan pendidikan TK adalah membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik yang meliputi moral, nilai-nilai agama, sosial emosional bahasa, kognitif, fisik, motorik dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
3.      Tujuan Pendidikan TK AL HIDAYAH Padang Kandih
a.       Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa berbudi lihur serta bertanggung jawab
b.      Mewujudkan pendidikan yang berkualitas melalui propesionalisme guru
c.       Mengembangkan semua kemampuan dasar yang ada pada diri anak sesuai dengan usia perkembangannya
d.      Mempersiapkan peserta didik melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggio.

E.     VISI MISI
Visi
Mewujudkan anak didik yang berpendidikan baik siap ke sekolah dasar, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi
-          Melaksanakan proses belajar mengajar secara teratur
-          Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya
-          Mengembangkan kemampuan anak didik dengan alam sekitarnya
-          Mengamalkan peraturan disiplin pada anak
-          Mengadakan pembiasaan yang baik dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan tuntutan di lingkungan masyarakat.

F.     DASAR HUKUM

1.      Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional
2.      Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.      Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan Penyelengaraan Pendidikan
4.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi
5.      Peraturan Menteri no 24 tahun2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 dan 23
6.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 16 tahun 2007 tentang Standar kwalifikasi Akademik dan Kompetensi guru
7.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permen no 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan PeraturanMenteri Pendidikan Nasinal no 22 da 23.
8.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 58 tahun 2009 tentang Stadar Pendidikan Anak Usia Dini.

0 komentar:

Posting Komentar